Menulislah! Sekilas kata seru tersebut sangat provokatif, namun akhirnya dapat patah dengan alasan-alasan yang mungkin dianggap masuk akal. Alasannya antara lain "mentok", tidak ada ide, malas, tidak ada waktu, sibuk, dan lain sebagainya.
Menulis memang bisa kita anggap sulit, mengapa? Karena memang kita mengizinkan diri kita untuk menganggap menulis itu sulit. Padahal begitu banyak hal-hal yang berserakan di sekitar perlu kita rangkai dalam kata-kata yang mampu untuk dibaca, minimal untuk diri sendiri. Kemudian kita coba untuk sedikit-sedikit menulis tentang apapun yang ada di sekitar kita. Tak perlu muluk-muluk, satu paragraf saja untuk permulaan.
Banyak orang yang menginspirasi dikenal ketika ia menulis gagasan-gagasannya dalam sebuah artikel atau sebuah buku. Contohnya adalah Muhammad Syafii Antonio. Ia adalah seorang praktisi ulang di bidang Ekonomi Syariah, namun beliau ternyata sangat mendalami kisah Rasulullah, bahkan dalam berbagai aspek kehidupan Rasulullah. Akhirnya beliau meluncurkan buku tentang Rasulullah SAW yang berjudul "Muhammad SAW: Super Leader Super Manager".
Dari hal di atas kita dapat melihat bahwa gagasan-gagasan itu perlu juga untuk ditulis, apapun gagasannnya. Dengan menulis kita dapat mengungkapkan apa yang kita baca, rasa, dan ketahui. Selanjutnya menulis akan membuat kita lebih percaya diri dalam berbicara dan berpendapat. Karena dengan kita menulis, khususnya ditambah dengan membaca, maka kosakata di otak kita akan terus bertambah dan ketika kita akan berbicara, secara otomatis otak kita akan melakukan "recall" terhadap memori yang ada di otak kita, termasuk apa yang kita baca dan kita tulis. Pada akhirnya kita akan lancar dalam berbicara dan berpendapat.
Menulislah sekarang, apapun alasanmu, apapun yang akan membuatmu mengurungkan niatmu. Alasan-alasanmu tidaklah lebih penting dibanding dengan tanganmu yang sudah bersiap untuk mengetik tulisanmu sekarang. Happy writing. :)
Menulis memang bisa kita anggap sulit, mengapa? Karena memang kita mengizinkan diri kita untuk menganggap menulis itu sulit. Padahal begitu banyak hal-hal yang berserakan di sekitar perlu kita rangkai dalam kata-kata yang mampu untuk dibaca, minimal untuk diri sendiri. Kemudian kita coba untuk sedikit-sedikit menulis tentang apapun yang ada di sekitar kita. Tak perlu muluk-muluk, satu paragraf saja untuk permulaan.
Banyak orang yang menginspirasi dikenal ketika ia menulis gagasan-gagasannya dalam sebuah artikel atau sebuah buku. Contohnya adalah Muhammad Syafii Antonio. Ia adalah seorang praktisi ulang di bidang Ekonomi Syariah, namun beliau ternyata sangat mendalami kisah Rasulullah, bahkan dalam berbagai aspek kehidupan Rasulullah. Akhirnya beliau meluncurkan buku tentang Rasulullah SAW yang berjudul "Muhammad SAW: Super Leader Super Manager".
Dari hal di atas kita dapat melihat bahwa gagasan-gagasan itu perlu juga untuk ditulis, apapun gagasannnya. Dengan menulis kita dapat mengungkapkan apa yang kita baca, rasa, dan ketahui. Selanjutnya menulis akan membuat kita lebih percaya diri dalam berbicara dan berpendapat. Karena dengan kita menulis, khususnya ditambah dengan membaca, maka kosakata di otak kita akan terus bertambah dan ketika kita akan berbicara, secara otomatis otak kita akan melakukan "recall" terhadap memori yang ada di otak kita, termasuk apa yang kita baca dan kita tulis. Pada akhirnya kita akan lancar dalam berbicara dan berpendapat.
Menulislah sekarang, apapun alasanmu, apapun yang akan membuatmu mengurungkan niatmu. Alasan-alasanmu tidaklah lebih penting dibanding dengan tanganmu yang sudah bersiap untuk mengetik tulisanmu sekarang. Happy writing. :)
No comments:
Post a Comment